Kamar Yang Ditempati Angkuh

sehabis makan malam, jam 9 malam saya mengantarkan beliau balik ke hostel tempatnya menginap. sehabis itu saya balik ke kostku. pukul sebelah 11 malam angkuh menelponku. “mas, saya ga dapat tidur, hotelnya serem, abang ari kesini donk, temanin aku” pintanya. stori gender

sehingga saya juga langsung menuju hostel itu. kala menuju kamar angkuh, saya luang memandang sebagian pasangan chek in, terdapat yg lagi belia, terdapat juga yang telah dewasa. pahamlah saya kalau hostel ini termasuk hostel esek-esek yang melimpah dibahas teman-teman kampusku.

kamar yang ditempati angkuh terletak di pucuk gang, sehingga kelihatan benar lebih besar, angkuh lagi belum ganti blus, “aku ingin k kamr mandi cemas abang, lampunya kecil” jawabnya kala kutanya kok ga ganti blus. “ya udah, saya disini, anda basuh bagian depan trus ganti blus tidur ya” kataku.

sementara saya berbaring diatas spring bed, nyatanya karna cemas (alias tidak tahu berencana) angkuh ganti blus tanpa mengisolasi pintu kamar mandi, pasti aja saya dapat melihatnya dari kaca besar di depan pintu kamar mandi. dari danau saya memandang angkuh cuma memakai celana dalam, tanpa bh di kembali daster tidurnya.

atas memakai daster, angkuh naik ke berdasarkan spring bed serta berebahan di sebelahku. sedikit ja’im saya setelah itu bersandar, “kamu ingin tidak tungguin disini alias saya berbalik saja ke kost? ” tanyaku. “mas ari disini saja, khan anda ga ngapa-ngapain” jawabnya.